Darimana kamu Harus Memulai?
“Watch your
thoughts, they become words. Watch your words, they become your actions. Watch
your actions, they become habits. Watch your habits, they become character.
Watch your character, it becomes your destiny.”
— Frank Jackson
Perhatikan apa
yang kita pikirkan, karena itu akan keluar menjadi ucapan, menjadi kata-kata. Perhatikan
apa yang kita ucapkan karena itu akan keluar menjadi tindakan, menjadi actions. Perhatikan
apa yang kita lakukan karena ketika itu diulang-ulang terus, dia akan menjadi
habits (kebiasaan). Perhatikan kebiasaan kita mulai
dari mata terbuka, sampai tertutup lagi. Karena dia akan menjadi karakter. Perhatikan
karakter kita. Karena demikian lah takdir kita. Dengan kata lain, apa yang kita
pikirkan demikian takdir kita. Urusan Kun Fayakun adalah urusan yang Maha Kuasa, urusan kita adalah berusaha, berikhtiar semaksimal mungkin.
Ditanya perubahan terbesar
dimulai darimana? dimulai dari mindset kita sendiri. Jangan salahkan mereka
yang membiasakan dirinya satu hari minimal 1 juz atau 1 hari minal satu halaman Al – Qur’an terbiasa menjadi habits menjadi karakter kalo belum baca Al – Qur’an
rasanya belum lengkap alhasil takdir mereka menjadi Hafidz dan Hafidzah mereka
sudah terbiasa dengan itu. Jangan salahkan mereka yang dari kecil terbiasa
melihat kesempatan kemudian melhat bagaimana kesempatan itu bisa dimonetize, diuangkan. Terbiasa membaca Majalah Forbes misalnya, menjadi habits menjadi
karakter selalu melihat peluang ditengah situasi sekarang, alhasil mereka
menjadi pengusaha "interpreneur". Bagaimana habist kita akan terbentuk dan
arahnya akan kesana. Pertanyaannya selama ini mindset kita diisi dengan nutrisi
seperti apa, apa yang kita baca, apa yang kita dengar, apa yang kita serap. Kita belajar dari apa yang kita lihat, kita belajar dari
apa yang kita baca dan kita dengar. Lebih banyak mana kita melihat yang positif
atau negatif, yang hoax atau yang fakta, yang anfaedah atau unfaedah?
Sumber Inspirasi
Kak Sherly Annavita
Salam Sukses
Koharudin
Komentar
Posting Komentar